BANDA ACEH – Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Iskandar M.Sahil mewakili Pangdam IM Mayjen TNI Zahari Siregar mengahdiri acara pemembukaan program Beut Alquran di Aceh Besar. Pembukaan program itu sendiri berlangsung di lapangan Bungong Jeumpa, Jantho. Aceh Besar (08/11).
Dalam sambutan Pangdam IM yang dibacakan Kasdam IM menyampaikan terima kasih kepada bapak Bupati Aceh Besar, dan masyarakat Aceh Besar, saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, karena sangat sejalan dengan program yang saat ini sedang digalakkan pemerintah khususnya melalui kementerian agama, yaitu program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3).
Gerakan ini merupakan gerakan nasional untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali tradisi mengaji Ba’da maghrib yang saat ini mulai jarang kita dengarkan di lingkungan masyarakat. Padahal, tradisi ini di masa lalu, merupakan wahana yang sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran bagi anak-anak dan menanamkan iman dan takwa pada diri mereka.
Tradisi mengaji ba’da maghrib, saya kira berlaku umum di banyak wilayah di indonesia yang memiliki tradisi islam yang kuat. Apalagi Aceh sebagai wilayah yang disebut serambi mekah. Seperti kita ketahui bersama bahwa di wilayah Aceh pada masa lalu di tiap kampung terdapat balai pengajian atau disebut Bale Seumeubeut, tempat di mana anak-anak kita belajar membaca Al-Quran secara intensif. Di balai pengajian ini pula anak-anak Aceh diajarkan tentang ilmu-ilmu keagamaan.
Oleh karena itu, saya mengajak kepada semua pihak yang terkait khususnya kementerian agama untuk terus mengawal program ini sampai tuntas. Kita tentu berharap bahwa program ini dapat mengembalikan jati diri masyarakat Aceh sebagai masyarakat yang religius, santun, dan patuh pada ajaran agama.
Hadir dalam acara tersebut Selain Kasdam IM dan sejumlah unsur muspika lain, Gubernur, Wakapolda, Kajati dan Ketua DPR Aceh juga turut hadir dalam acara pembukaan program Beut Alquran.
Dalam sambutan Pangdam IM yang dibacakan Kasdam IM menyampaikan terima kasih kepada bapak Bupati Aceh Besar, dan masyarakat Aceh Besar, saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, karena sangat sejalan dengan program yang saat ini sedang digalakkan pemerintah khususnya melalui kementerian agama, yaitu program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3).
Gerakan ini merupakan gerakan nasional untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali tradisi mengaji Ba’da maghrib yang saat ini mulai jarang kita dengarkan di lingkungan masyarakat. Padahal, tradisi ini di masa lalu, merupakan wahana yang sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran bagi anak-anak dan menanamkan iman dan takwa pada diri mereka.
Tradisi mengaji ba’da maghrib, saya kira berlaku umum di banyak wilayah di indonesia yang memiliki tradisi islam yang kuat. Apalagi Aceh sebagai wilayah yang disebut serambi mekah. Seperti kita ketahui bersama bahwa di wilayah Aceh pada masa lalu di tiap kampung terdapat balai pengajian atau disebut Bale Seumeubeut, tempat di mana anak-anak kita belajar membaca Al-Quran secara intensif. Di balai pengajian ini pula anak-anak Aceh diajarkan tentang ilmu-ilmu keagamaan.
Oleh karena itu, saya mengajak kepada semua pihak yang terkait khususnya kementerian agama untuk terus mengawal program ini sampai tuntas. Kita tentu berharap bahwa program ini dapat mengembalikan jati diri masyarakat Aceh sebagai masyarakat yang religius, santun, dan patuh pada ajaran agama.
Hadir dalam acara tersebut Selain Kasdam IM dan sejumlah unsur muspika lain, Gubernur, Wakapolda, Kajati dan Ketua DPR Aceh juga turut hadir dalam acara pembukaan program Beut Alquran.
0 komentar:
Posting Komentar