MESJID RAYA – Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah menyatakan, semua pihak harus senantiasa menghargai dan mengenang jasa pahlawan kesuma bangsa yang telah gugur dalam berjuang untuk mempertahankan daerah ketika berhadapan dengan penjajah asing seperti Portugis, Belanda, dan Jepang. “Salah satu pahlawan Aceh yang sangat gigih berjuang dan terkenal hingga ke mancanegara adalah Laksamana Malahayati. Jasa mereka semua harus kita kenang,” ungkap Mukhlis Basyah di sela-sela berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati di Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (10/11/2014) pagi. Hadir dalam kesempatan itu, Wabup Aceh Besar Syamsulrizal, Sekda Aceh Besar Jailani Ahmad, Ketua DPRK Aceh Besar Sulaiman, Muspida dan Muspida Plus Aceh Besar, Kepala SKPD, Camat, Muspika Mesjid Raya, dan Tokoh-tokoh masyarakat.
Upacara Hari Pahlawan Tahun 2014 Tingkat Kabupaten Aceh Besar diawali dengan kunjungan ke Makam Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati di Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya. Bupati beserta unsur Muspida melakukan tabur bunga di makam bersejarah tersebut. Laksamana Malahayati (1588-1604) sangat sohor hingga ke mancanegara karena kegigihan dan keberaniannya dalam menentang penjajah. Makam panglima perang ini terletak di atas bukit yang berjarak sekitar 300 meter dari jalan raya Banda Aceh-Krueng Raya. Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan cenderamata kepada dua orang penjaga makam.
Usai melaksanakan ziarah ke Makam Laksamana Malahayati, Bupati bersama unsur Muspida dan pejabat lainnya mengikuti upacara di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Bupati sebagai Inspektur Upacara, sedangkan bertindak selaku komandan upacara, Kapten ARM Usman yang juga Danramil 05/Mesjid Raya. Upacara Hari Pahlawan tersebut juga dihadiri para pelajar, PNS, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Saat membaca sambutan tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Aceh Besar menyatakan, sejarah perjalanan bangsa dan Negara Indonesia menunjukkan bahwa untuk mendirikan NKRI diperlukan perjuangan panjang. NKRI tidakakan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka berdaulat, dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan para pejuang, pendiri bangsa, pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran, serta hartanya.Sikap kepahlawanan, katanya, merupakan sebuah perwujudan tindakan dan pengorbanan yang penuh militansi. Sikap kesetiakawanan sosial adalah perwujudan dari kepekaan sosial atau batin. Semua itu harus dimaknai bukan hanya sekadar ungkapan saja, tapi juga harus dijadiakan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang.
Tema peringatan Hari Pahlawan Tahun 2014 adalah “Pahlawanku Idolaku”. Tema itu dipilih untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran nilai, baik sebagai panutan maupun figur idola pencarian jati diri. Untuk itu, peringatan Hari Pahlawan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus bahwa semangat juang dan semangat kebangsaan para pahlawan akan selalu terpatri di dada setiap insan Indonesia dan menjadi kebanggaan atau idola sepanjang masa. Usai kegiatan, para undangan juga menyaksikan demo dan atraksi marching band mahasiswa BP2IP Malahayati Aceh Besar (hp.abes).
Upacara Hari Pahlawan Tahun 2014 Tingkat Kabupaten Aceh Besar diawali dengan kunjungan ke Makam Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati di Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya. Bupati beserta unsur Muspida melakukan tabur bunga di makam bersejarah tersebut. Laksamana Malahayati (1588-1604) sangat sohor hingga ke mancanegara karena kegigihan dan keberaniannya dalam menentang penjajah. Makam panglima perang ini terletak di atas bukit yang berjarak sekitar 300 meter dari jalan raya Banda Aceh-Krueng Raya. Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan cenderamata kepada dua orang penjaga makam.
Usai melaksanakan ziarah ke Makam Laksamana Malahayati, Bupati bersama unsur Muspida dan pejabat lainnya mengikuti upacara di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati Aceh di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Bupati sebagai Inspektur Upacara, sedangkan bertindak selaku komandan upacara, Kapten ARM Usman yang juga Danramil 05/Mesjid Raya. Upacara Hari Pahlawan tersebut juga dihadiri para pelajar, PNS, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Saat membaca sambutan tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Aceh Besar menyatakan, sejarah perjalanan bangsa dan Negara Indonesia menunjukkan bahwa untuk mendirikan NKRI diperlukan perjuangan panjang. NKRI tidakakan bisa berdiri menjadi negara yang merdeka berdaulat, dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan para pejuang, pendiri bangsa, pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, pikiran, serta hartanya.Sikap kepahlawanan, katanya, merupakan sebuah perwujudan tindakan dan pengorbanan yang penuh militansi. Sikap kesetiakawanan sosial adalah perwujudan dari kepekaan sosial atau batin. Semua itu harus dimaknai bukan hanya sekadar ungkapan saja, tapi juga harus dijadiakan sebagai kekuatan moral yang dapat diterapkan di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia pada masa kini dan mendatang.
Tema peringatan Hari Pahlawan Tahun 2014 adalah “Pahlawanku Idolaku”. Tema itu dipilih untuk menggugah semangat kepahlawanan sebagai ukuran nilai, baik sebagai panutan maupun figur idola pencarian jati diri. Untuk itu, peringatan Hari Pahlawan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus bahwa semangat juang dan semangat kebangsaan para pahlawan akan selalu terpatri di dada setiap insan Indonesia dan menjadi kebanggaan atau idola sepanjang masa. Usai kegiatan, para undangan juga menyaksikan demo dan atraksi marching band mahasiswa BP2IP Malahayati Aceh Besar (hp.abes).
0 komentar:
Posting Komentar