BANDA ACEH - Hingga berakhirnya pelaksanaan PKA VI, Minggu (29/9/2013), Kabupaten Aceh Besar berhasil memperoleh Juara Umum setelah menjuarai berbagai perlombaan yang diikuti. Diantaranya, juara pertama seni pahat, juara pertama teater rakyat dan juara pertama peragaan busana adat Aceh. Sedangkan juara kedua, masing-masing susun ranup, kaligrafi al-Qur’an, dan dalail khairat.
Sebelumnya, Anjungan Aceh Besar juga menampilkan aneka kerajinan, pelaminan adat, perahu tradisional, kitab kuno, dan juga duplikat gajah Gajah Saree yang mengundang daya tarik tersendiri. Tak sedikit pengunjung yang kemudian berfoto di lokasi ini.
Sejumlah guci kuno dan kerajinan songket Aceh menjadi daya tarik tersendiri yang dipamerkan Anjungan Kabupaten Aceh Besar di arena PKA Ke-6 di Taman Sultanah Ratu Safiatuddin Banda Aceh 20-29 September 2013. Praktis, sepanjang pagi hingga menjelang dinihari, anjungan tersebut dipenuhi para pengunjung, baik yang datang dari kabupaten/kota di Aceh, bahkan ada juga yang dari Malaysia dan Singapura.
Guci kuno itu sebagian merupakan koleksi pribadi Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah. “Kita berharap, ribuan pengunjung yang hadir sejak pembukaan PKA Ke-6 oleh Presiden SBY, Jumat pekan lalu, terhibur dan terpesona dengan berbagai koleksi yang ditampilkan di Anjungan Aceh Besar,” ungkap Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah didampingi Kabag Humas dan Protok Setdakab Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP, MM.
Pengrajin Songket Aceh Besar, Jasmani menuturkan, selama PKA Ke-6, banyak sekali masyarakat yang berkunjung dan kagum dengan berbagai barang yang dipamerkan, termasuk kerajinan songket Aceh. Dikatakannya, kerajinan songket yang berpusat di Lambaro Angan Gampong Miruek Taman, Kecamatan Darussalam itu telah dimulai sejak beberapa tahun lalu dan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Harga songket Aceh yang dijual bervariasi, mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 2,5 juta. “Pembeli selain dari Aceh, juga ada yang datang dari Malaysia,” tambahnya. (hh,js)
0 komentar:
Posting Komentar