DARUL IMARAH - Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syamsulrizal MKes membuka manasik haji bagi 241 JCH dari 23 kecamatan di Kabupaten Aceh Besar pada kegiatan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Aceh Besar di Masjid Jamik Al-Faaizin, Kecamatan Darul Imarah, Senin (18/8/2014). Pada kegiatan yang digelar hingga 27 Agustus 2014 mendatang. Hadir dalam kesempatan itu, para Staf Ahli Bupati Aceh Besar, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Aceh Besar Drs Mukhtar MSi, Kadis Syariat Islam Aceh Besar T Hasbi SH, Kepala Baitul Mal Aceh Besar DR Jasafat MA, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM, Kabag Kesra Setdakab Aceh Besar Jakfar SP, Muspika Darul Imarah, ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Hingga saat ini, Jamaah Calon Haji (JCH) di Kabupaten Aceh Besar yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) mencapai 6.205 orang. Dengan demikian berarti JCH masih harus bersabar menunggu sekitar 15 tahun mendatang untuk dapat berangkat ke Tanah Suci. Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar Drs H Salahuddin MPd.
Manasik haji tersebut, tambah H Salahuddin, dibagi dalam dua tahap. Untuk tingkat kabupaten dilaksanakan sebanyak 3 kali (18 Agustus 2014, 26 Agustus 2014, dan 27 Agustus 2014) dan 7 kali lainnya digelar di tingkat Kantor Urusan Agama Kecamatan. Sejumlah narasumber yang terdiri dari pejabat instansi terkait serta para tokoh agama ikut membekali JCH Aceh Besar agar dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan rukun Islam kelima ke Baitullah tersebut.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Aceh Besar H Syamsulrizal MKes menyatakan, manasik haji merupakan langkah tepat untuk memperoleh pengetahuan ataupun ilmu guna membantu para JCH menjelang berangkat dan selama berada di Tanah Suci. “Kegiatan manasik haji sangat berguna untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang seluk beluk melaksanakan ibadah haji, sehingga apa yang dilaksanakan nanti tidak akan sia-sia. Oleh karenanya, manasik haji sangat penting artinya bagi calon jamaah haji,” katanya.
Haji di samping sebagai ibadah kepada Allah SWT, juga diharapkan agar seluruh JCH dapat membina dan memupuk ukhuwah islamiyah dan persaudaraan dengan seluruh jamaah haji dari berbagai negara. Di samping itu, para tamu Allah SWT juga hendaknya memperhatikan lima tertib. Yakni tertib ibadah, tertib kesehatan, tertib makan dan minum, tertib istirahat, serta tertib barang. Diharapkan, dengan beribadah secara ikhlas dan sungguh-sungguh, seluruh jamaah haji dapat meraih predikat haji mabrur dan maqbul. Karena haji mabrur menjadi dambaan dan harapan semua umat Islam, serta kelak memperoleh balasan dari Allah SWT berupa surga.
Secara khusus, Wabup Aceh Besar mengajak seluruh JCH untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk kesempurnaan ibadah di Tanah Suci. Apalagi, menurut Syamsulrizal, haji tidak sama dengan berdarmawisata ke luar negeri. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan ibadah haji dituntut untuk menguasai semua petunjuk dan ketentuan yang berhubungan dengan keabsahan haji, sehingga ibadah haji mencapai kesempurnaan. “Berhajilah karena mengharapkan ridha Allah SWT. Jangan naik haji, karena cuma ingin meningkatkan status sosial dalam masyarakat. Menunaikan haji dengan meraih predikat mabrur dan maqbul, insya Allah kita semua akan memperoleh balasan surga,” ungkap Syamsulrizal (hpabes).
0 komentar:
Posting Komentar