BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Aceh Besar melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama memperkuat sektor peternakan dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala (nsyiah) Banda Aceh. Penandatangan MoU yang dilakukan Kadisnak Aceh Besar Ahmad Tarmizi SP MM dan Dekan FKH Unsyiah Dr drh Muhammad Hambal yang disaksikan langsung Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah SSos, berlangsung di Aula FKH Unsyiah, Darussalam Banda Aceh, Jumat (29/4).
MoU antara Disnak Aceh Besar dengan FKH Unsyiah itu dimaksud untuk peningkatan manajemen kesehatan hewan dan pembangunan peternakan. "Ini merupakan kerjasama kemitraan dengan pihak akademik khususnya FKH Unsyiah, dan kita harapkan program ini mampu mendorong kemajuan sertor peternakan di Aceh Besar," kata Mukhlis Basyah SSos Bupati Aceh Besar, usai penandatangan MoU, kepada wartawan, kemarin.
Menurut Aduen Mukhlis sapaan akrab Bupati Aceh Besar, kerjasama yang dibangun kedua pihak juga bertujuan untuk peningkatan hubungan kelembagaan dalam menunjang peningkatan sektor peternakan, sehingga nantinya diharapkan menjamin keberhasilan program ketahanan pangan. "Sebagaisalah satu daerah penghasil ternak terbesar di Aceh, tentu kami (Aceh Besar-red) terus melakukan upaya-upaya yang berkelanjutan dalam mempertahankan swasembada daging, untuk memenuhi kebutuhkan masyarakat," ujar Mukhlis Basyah optimis.
Dekan FKH Unsyiah Dr drh Muhammad Hambal, pada kesempatan itu mengutarakan bahwa Aceh Besar merupakan salah satu daerah di Aceh yang sukses melaksanakan peningkatan populasi dan menjaga kesehatan hewan. "Banyak hal keberhasil Aceh Besar untuk dipelajari terutama instiminasi buatan/IB. Sehingga dapat dikenalkan kepada daerah lain," pungkasnya.
Begitu juga dengan kerjasama ini, pihaknya akan langsung melakukan penelitian-penelitian tentang, pemiliharaan, pertumbuhan peternakan, sekaligus dapat dijadikan pengabdian bagi para mahasiswa. "Kami memiliki SDM yang bisa membantu Aceh Besar untuk menyukseskan program satu tahun satu anak sapi di Aceh, dan Aceh Besar diharapkan menjadi daerah akan menerapkannya,"
Sementara Kadisnak Aceh Besar Ahmad Tarmizi SP MM menambahkan bahwa MoU berkelanjutan sektor peternakan yang berlaku empat tahun tersebut meliputi bidang teknologi reproduksi, medis veteriner, kesehatan masyarakat veteriner, pengembangan pemetaan populasi dan penyakit. "Langkah kerjasama ini juga pemanfaatan sarana prasarana dan SDM kedua pihak serta penerapan teknologi tepat guna kepada masyarakat untuk kemajuan sektor peternakan," sebutnya.
Dijelaskan juga, saat ini jumlah ternak sapi sudah mencapai 131 ribu ekor, yang tersebar di seluruh wilayah Aceh Besar. “Kita akan terus meningkatkan populasi sapi di Aceh Besar untuk memenuhi kebutuhan daging di Provinsi Aceh,”ungkap Tarmizi.
Dalam upaya menjaga kesehatan hewan ternak, melalui dana APBK dan APBN, pihaknya juga melalukan penyuntikan massal pada ternak hingga mencapai 6 ribu ekor setiap tahunnya. "Untuk menjaga kesehatan, Disnak Aceh Besar memiliki 16 Pukeswan/ Pos IB, dan selalu menurunkan para dokter dan mantri hewan dalam mendukung program peningkatan populasi ternak," demikian Ahmad Tarmizi.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah juga memberikan kuliah umum di hadapan para dosen dan mahasiswa FKH Unsyiah. Bupati juga mencerita berbagai pengalaman tentang peternakan dan juga program unggul disektor yang menjadi andalan di Kabupaten Aceh Besar. (Mariadi)
Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah SSos menyaksikan penandatangan MoU yang dilakukan Kadisnak Aceh Besar Ahmad Tarmizi SP MM dan Dekan FKH Unsyiah Dr drh Muhammad Hambal di Aula FKH Unsyiah, Darussalam Banda Aceh, Jumat (29/4).
0 komentar:
Posting Komentar