KOTA JANTHO – Melihat potensi daerah yang sangat potensial, saat ini Pemkab Aceh Besar melalui Dinas Peternakan terus mengembangkan peternakan sapi. Program tersebut sejalan dengan upaya peningkatan populasi ternak di Aceh Besar guna memenuhi kebutuhan daging yang terus meningkat.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar, Ahmad Tarmizi SP MM, Rabu (27/4) di Kota Jantho, mengatakan sejak tahun 2012 sesuai dengan visi dan misi lima tahun Bupati dan Wakil Bupati Aceh (Mukhlis Basyah SSos/ Drs Syamsulrizal MKes), pihaknya bersama seluruh jajaran terus berupaya keras untuk melakukan pengembangan terrnak, khususnya sapi dan kerbau oleh masyarakat. "Saat ini populasi sapi dan kerbau yang di masyarakat Aceh Besar mencapai 130.778 ekor dan ini terus meningkat," tuturnya.
Menurut Ahmad Tarmizi, sektor peternakan yang merupakan salah satu andalan dalam pembangunan di Aceh Besar, pihaknya sejak tiga tahun terakhir telah memfokuskan diri dalam meningkatkan populasi ternak sapi sembari mengembangkan spesies Sapi Aceh maupun sapi unggul lainnya baik melalui perkawinan alami maupun perkawinan buatan (IB). "Melalui program tersebut kita optimis 265, 000 ekor ternak sapi akan mampu dicapai pada tahun 2017 mendatang,".
Pengembangan sapi maupun kerbau, menurut Ahmad Tarmizi memang menjadi prioritas mengingat tingkat permintaan daging sapi sangat tinggi dipasaran, baik lokal maupun dari luar daerah. Begitupun, permintaan akan daging sapi/ kerbau semakin meningkat pada perayaan hari-hari besar Islam. "Khusus dimasyarakat Aceh pemintaan daging seperti meugang menjelang Ramadhan, Idul Fitri, maupun Idul Adha sangat tinggi. Untuk Aceh Besar sebagai daerah penghasil daging selama ini terus menjadi penyangga daging bagi Kota Banda Aceh maupun daerah lainnya," pungkasnya.
Dalam mendorong populasi ternak dan pengembangan sapi, Disnak Aceh Besar, juga terus memantau dan menjaga kesehatan ternak, seperti pemeriksaan ternak warga oleh mantri disetiap kecamatan yang ditugaskan, pemberian faksin obat cacing kepada ternak, induk ternak yang tidak berproduksi lagi dianjurkan untuk dipotong dan induk yang produktif dilarang. Begitu juga dengan peningkatan kawin suntik, peningkatan sarana dan prasana seperti Pukeswan, Pos IB, petugas IB, dan membantu insentif petugas. "Tahun ini kita juga melakukan penyiapan kandang-kandang ternak, kebun rumput, dan juga melakukan penyuntikan massal," ungkap Ahmad Tarmizi.
Disebutkannya, untuk menjaga kesehatan ternak masyarakat Disnak Aceh Besar saat ini memiliki 13 Puskeswan yakni Kecamatan Lembah Seulawah, Seulimuem, Kota Jantho, Cot Glie, Indrapuri, Kuta Malaka, Suka Makmur, Blang Bintang, Lhoong, Lhoknga, Ingin Jaya, Mesjid Raya, dan Pulo Aceh. "Untuk memantau kesehatan ternak kita juga memiliki Pos Keswan keliling, dan Pos IB. Tentu masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk peningkatan populasi maupun kualitas kesehatan ternak," harapnya.
Lebih lanjut tambah Kadis Peternakan Aceh Besar, untuk mendukung program pengembangan dan kesehatan ternak di Aceh Besar, dalam waktu dekat pihaknya melakukan perjanjian kerja sama (MuO) dengan FKH Unsyiah "Kerjasama berupa pemantauan kesehatan ternak, peningkatan SDM, dan lainnya untuk mendukung program peningkatan populasi ternak khususnya sapi dan kerbau," demikian Ahmad Tarmizi.(Mariadi)
0 komentar:
Posting Komentar